5/07/2014

Rahasia Jasad Firaun Terkuak

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami” (QS Yunus 92).

Alkisah pada tahun 1974, Dr. Maurice Bucaille mengunjungi Mesir atas undangan Presiden Anwar Sadat. Ia mendapat kesempatan meneliti Mumi Firaun yang ada di museum Kairo di pertengahan tahun 1975. Dalam penelitiannya itu, Bucaille mendapatkan sebuah fakta sangat mengejutkan dimana terdapat sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh sang mumi. Hal ini membuktikan bahwa sang mumi memang mati karena tenggelam. Jasadnya segera dikeluarkan dari laut dan kemudian dibalsem untuk segera dijadikan mumi agar awet.

Penelitian jasad Firaun telah selesai. Namun Bucaille masih bertanya-tanya heran bagaimana jasad tersebut bisa lebih baik dari jasad-jasad yang lain, padahal dia dikeluarkan dari laut?. Ditengah keheranannya Dr. Bucaille mendapatkan informasi bahwa kaum muslimin sudah lama membicarakan hal ini. Mendapatkan informasi demikian membuat Bucaille tertegun. Sebenarnya ia sudah mengetahui hal itu tapi mengingkari dengan keras sekaligus menganggapnya mustahil. Hal ini dikarenakan tidak mungkin mumi fir’aun yang ditelitinya itu telah diungkap sebelumnya. Hal-hal semacam ini hanya bisa diungkap lewat perkembangan ilmu modern, melalui peralatan canggih yang mutakhir dan akurat.

Menurut sejarah mumi Fir’aun baru ditemukan sekitar tahun 1898 M, sementara Al-Quran telah ada ribuan tahun sebelumnya. Sementara itu, dalam kitab suci agama lain, hanya membicarakan tenggelamnya Firaun di tengah lautan saat mengejar Musa, dan tidak membicarakan tentang mayat Firaun. 

Ditengah keheranannya Bucaille memutuskan untuk menemui sejumlah ilmuwan otopsi dari kaum muslimin. Dari sini kemudian terjadilah perbincangan untuk pertama kalinya dengan peneliti dan ilmuwan Muslim. Ia bertanya tentang kehidupan Musa, perbuatan yang dilakukan Firaun, dan pengejarannya pada Musa hingga dia tenggelam dan bagaimana jasad Firaun diselamatkan dari laut. Sehingga sampailah Bucaille menemukan ayat QS Yunus diatas.

Pada akhirnya Bucaille membenarkan bahwasanya ayat Al Qur’an dibawa oleh Nabi Muhammad saw adalah benar ketika ilmuwan muslim membacakan potongan ayat dari surat yunus tersebut. Ayat ini ternyata sangat menyentuh hati Bucaille. Ia mengatakan bahwa ayat Alquran tersebut masuk akal dan mendorong sains untuk maju. Dalam laporan yang dipimpin oleh dirinya sendiri beserta para ahli prancis lainnya telah dengan nyata menemukan garam di dalam badan Fir’aun yang menunjukkan bahwa Fir’aun memang pernah tenggelam. 

Tak hanya itu saja Dr. Maurice Bucaille dalam bukunya La Bible, le Coran et la Science juga mengkritik Alkitab atau Bibel yang ia anggap tidak konsisten dan penurunannya bisa diragukan. Sedangkan dalam Al Qur’an terdapat banyak kecocokan dengan fakta sains.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar