5/14/2014

Menyikapi Hasil Yang Belum Sesuai Harapan

Niat juga sudah diputuskan dengan jelas demikian pula tindakan/ usaha sudah maksimal namun hasil yang diperoleh kadang kala tidak sesuai harapan. Hal ini merupakan salah satu penyebab turunnya semangat dan keyakinan. Turunnya keyakinan adalah sinyal akan adanya kegagalan.

Justru saat hasil tidak sesuai harapan seharusnya kita cek lagi tingkat keyakinan kita apakah signifikan atau tidak. Apakah cukup atau tidak. Kalau kemudian merasa hasil tidak sesuai harapan maka sudah jelas inilah indikasi dari rasa putus asa. Inilah indikasi kurangnya keyakinan dalam dada. Mau tidak mau kita harus charge ulang keyakinan kita dengan banyak membaca, banyak muhasabah dan banyak-banyak ingat akan Sang Pencipta.

Kalau iman sudah kokoh maka apapun yang terjadi baik atau buruk tetap meyakini bahwa inilah yang terbaik. Kalau hasil belum sesuai harapan berarti hanya ada dua kemungkinan yakni ini hanya proses atau diganti dengan hal lain yang lebih baik. Inilah prinsip yang harus terpatri dalam dada.

Sebagai manusia yang bodoh dan lemah kita tidak akan tahu hikmah dari sebuah kejadian sebelum mengalami sendiri arti dari kejadian tersebut. Bisa jadi sekarang ini hasil belum sesuai harapan, namun jika kita tetap berbaik sangka maka akan ada harapan lain bahwa ke depan akan ada kejadian yang jauh lebih baik. Hasil yang lebih baik. Inilah keyakinan. Inilah keimanan yang harus tetap dijaga.

Alkisah, tahun 2011 Zul pernah mempunyai tiga bisnis yang berkibar. Tahun 2012 semua bisnisnya hancur dan menyisakan kerugian teramat besar. Tahun 2015 dalam seminar yang membedah buku best sellernya Zul berkata,"Kerugian usahaku membawa kepada gairah sejati, yakni menulis dan menginspirasi banyak orang, dan aku merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Kalau saya putus asa dan tidak berbaik sangka kepada Sang Pencipta, mungkin kegagalan itu tidak akan pernah membawaku kepada anda sekalian".

Segala sesuatu terjadi karena sebuah alasan. Meski kadang kita tak mengerti alasannya bahkan tidak menginginkannya, tapi dia selalu memberimu sebuah pelajaran. Pelajaran itu amat berharga yang bisa dipahami dan dirasakan oleh hamba yang ikhlas menerima kemudian berbaik sangka kepada Tuhan. Karena Dia mengetahui mana-mana yang terbaik untuk kita, sementara manusia adalah mahluk yang lemah dan tergesa-gesa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar