“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS At Thalaq 3)
Tawakal adalah menyerahkan sepenuhnya hasil usaha kepada kehendak dan keputusan Tuhan. Jadi tawakal itu harus didahului dengan usaha yang maksimal. Bukan asal memasrahkan diri tetapi usaha dulu baru tawakal.
Orang yang menyadari bahwa sekeras apapun manusia berusaha akan didahului oleh takdir Tuhan, tentu jika mereka belum berhasil maka segera menyadari bahwa itulah takdir. Dengan menyadari hal itu pastinya akan jauh dari sifat putus asa dan stress. Karena sebagai muslim tidaklah layak berputus asa dari rahmat Tuhan, kecuali hanya mereka yang tidak beriman. Jika hasil belum sesuai harapan tidak mengendurkan semangat untuk memulai lagi dengan harapan Allah akan memberikan takdir yang terbaik. Orang yang tawakal seharusnya menyadari bahwa apapun yang terjadi itu adalah yang terbaik menurut Sang Pencipta yang mana kadang-kadang tidak adil menurut ukuran manusia.
Sekali lagi inilah ketrampilan mengkondisikan hati kepada sebuah rasa "pasrah" terhadap ketentuan Tuhan sebagai sebuah keputusan yang terbaik. Apapun yang terjadi baik atau buruk tetap mengkondisikan hati kepada tawakal karena yakin Yang Maha Berilmu sedang memberikan pelajaran dan pengajaran. Yakin dengan tawakal maka Allah swt akan tidak akan menyia-nyiakan usahanya dan akan mencukupkannya menurut ukuran dan kehendak_Nya.
Rumus kecukupan dan rezeki tak terduga adalah tawakal. Maka jadikan tawakal sebagai sebuah formula kesuksesan dan kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar