5/19/2014

Tiga Pertanyaan Mendasar Manusia

Pernahkah anda bertanya-tanya tentang tiga pertanyaan fitrah manusia? Secara fitrah seharusnya semua manusia pernah bertanya-tanya tentang hal ini. Pertanyaan pertama, dahulunya sebelum ada dan lahir di dunia ini kita berada di mana? Pertanyaan kedua, kita ada dan hidup didunia ini untuk apa? Kemudian pertanyaan ketiga, nanti setelah mati kita mau kemana?. Inilah ke tiga pertanyaan fitrah tersebut.

Pertanyaan pertama adalah hal yang tidak akan bisa kita temukan jawabannya kecuali di kitab suci. Sebelum kita ada di muka bumi apakah kita adalah benda mati, benda tak berwujud atau apa?. Jadi sebelum mendapatkan wadagnya, manusia masih berbentuk ruh ciptaan Tuhan.

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap ruh mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul, (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (QS Al A’raf 172)

Bagaimana memahami akan hal ini? Tentu kita tidak akan mampu mendapatkan pengetahuan tentang ruh melainkan sedikit saja. Ruh adalah sesuatu yang membuat manusia menjadi hidup. Mari kita analogikan dengan sebuah "Chip" komputer canggih. Ketika komputer sudah selesai diciptakan oleh manusia, kemudian dihidupkan dengan menggunakan listrik maka komputer tersebut tetap tidak bisa hidup sebelum chip tersebut dimasukkan. Setelah chip tersebut dimasukkan dalam komputer maka tiba-tiba ia hidup dan bisa dimanfaatkan teknologinya untuk berbagai kebutuhan.

Pertanyaan kedua, untuk apa diberikan ruh atau chip tersebut dan hidup di dunia? Jawabannya anda sudah tahu. Yakni menjadi khalifah/ penguasa/ pemakmur bumi dalam bingkai Ridho Ilahi. Menyembah Tuhan Seluruh Alam dengan cara berbuat sebaik-baiknya di dunia ini untuk manfaat semesta alam.

Jadi chip tadi memberikan kita kehidupan. Hati, otak, pikiran dan badan yang pada awalnya tidak berfungsi menjadi berfungsi sesuai dengan peruntukannya masing-masing. Maka disini fungsi ruh ciptaan Allah adalam memberikan daya hidup, jadi ruh tidak bertanggung jawab terhadap kehidupan kita karena ia hanya memberikan kehidupan, tidak lebih. Ruh adalah guru sebagai tempat bertanya tentang Tuhan karena hanya dialah yang mengetahui dengan jelas hakikat_Nya. Dalam hal ini hati yang diberikan wewenang untuk memberikan pertanyaan.

Pertanyaan ketiga, kemana perjalanan ini dilanjutkan setelah mati? Jawabannya ke alam akherat, alam keabadian. Kita akan menuju perjalanan berikutnya dengan melalui dimensi demi dimensi dalam ruang dan waktu yang tidak bisa didefinisikan dengan jelas sebelum kita sendiri melaluinya. Disinilah dimensi akherat dimana tempat pembalasan amal dunia.

Setelah chip kehidupan dicabut, maka matilah kita menuju alam akherat. Di dimensi akherat kita diciptakan kembali kemudian dimasukkan lagi chip (ruh) tadi, dan tiba-tiba kita hidup kembali beserta seluruh ingatan dalam memori kita. Maka ketakutan yang luar biasa menyelimuti manusia diakarenakan dosa yang sudah dilakukan. Mereka tidak bisa menghindar lagi dari azab Tuhan, karena buktinya jelas yakni hard disk dalam memori yang kapan saja bisa diputar kembali.

Dengan mengetahui jawaban dari ketiga pertanyaan diatas, apa yang bisa kita petik hikmahnya? Hikmahnya jelas yakni mengingatkan kembali bahwa tujuan hidup itu bukan dalam dunia ini. Tetapi hidup di dunia ini hanya singgah/ transit sebentar saja menuju kehidupan selanjutnya yang jauh lebih panjang. Hal ini harus benar-benar disadari oleh kita sebagai manusia agar tidak terjadi penyesalan abadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar