5/15/2014

Waktu adalah Ilusi (Pasti sampai Tujuan)

Jika Anda dapat berhenti sejenak kemudian memikirkan tentang kehidupan Anda, Anda akan menyadari bahwa semua ingatan Anda walaupun mungkin terdiri atas beberapa dekade, akan berarti sebagai perbincangan beberapa menit saja. Apa yang pernah Anda pikir penting, atau yang benar-benar Anda kejar, atau yang coba Anda hindari, kini semuanya adalah bagian dari masa lalu. Apa pun yang mengingatkan kita pada pikiran-pikiran dan perasaan ini, itu hanyalah kenangan. (Harun Yahya)

Waktu adalah realtif, atau bahkan waktu sebenarnya ilusi. Pada saat terjadi Big Bang sampai saat anda membaca buku ini sudah terjadi selama milyaran tahun. Namun saat anda membaca tulisan ini waktu milyaran tahun tersebut hanya sepersekian detik saja. Jadi, bentangan periode waktu yang sangat panjang dari awal hingga akhir dunia, dalam dimensi lain hanya berlangsung sekejap. Ruang dan waktu hanyalah persepsi dan hitungan manusia dalam pikiran mereka.

Pemikiran Ronda Byrne pengarang buku the Secret perlu anda cermati, Jika anda mengerti konsep tidak ada waktu dan menerima konsep itu anda akan melihat bahwa apapun yang anda inginkan dimasa depan sudah ada saat ini. Jika sesuatu terjadi pada satu waktu yang sama, sama halnya dengan konsep ketidakadawaktuan anda. Berarti segala sesuatu yang anda inginkan sudah mewujud. Setiap penundan waktu yang anda alami disebabkan penundaan anda dalam menempatkan diri pada tempat dimana anda percaya, tahu dan merasa bahwa anda sudah memilikinya. Anda sendirilah yang harus menempatkan diri pada frekuensi itu, apa yang anda inginkan akan muncul. Sepertinya agak sulit memahami penjelasan yang satu ini. Saran saya baca beberapa kali sampai anda benar-benar paham, karena hal itu penting.

Tuhan melakukan segalanya dengan berkata "kun" maka tiba-tiba kita menyaksikannya dan "fayakun". Lihatlah segala macam tumbuhan, hewan dan manusia yang selalu tumbuh dan tumbuh dengan tanpa campur tangan manusia sama sekali. Semua ada masanya. Saat masih sebagai biji, kemudian tumbuh menjadi kecambah dan tunas baru yang menghijau sampai akhirnya menjadi pohon yang tinggi menjulang. Semua ada waktunya. Semua ada masanya. Jadi jangan sekali-kali meminta sesuatu bahkan memaksanya untuk menjadi seperti yang kita inginkan.

Semuanya sudah dirancang dengan sempurna oleh Sang Pencipta. Manusia hanya diminta memakmurkan bumi, sedangkan yang mengatur hukum-hukumnya hanyalah Tuhan Seluruh Alam, tanpa sekutu seorangpun. Tugas kita hanyalah menentukan niat-niat yang baik, nanti ia akan tumbuh dan tumbuh menjadi dewasa. Anda tidak akan bisa memaksakan ruang dan waktu menurut kehendak anda. Anda hanya menentukan niat dan mengupayakannya tumbuh subur, sebagaimana menanam pohon. Anda hanya diminta mencari benihnya, menanam ditempat yang baik kemudian merawatnya. Nanti benih tersebut akan tumbuh sesuai dengan ukuran. Anda tidak akan bisa memaksa sang benih tumbuh lebih cepat dari aturan Tuhan.

Anda hanya menyiapkan perasaan memiliki sesuatu saat ini sebagai sebuah keinginan/ doa dan sunnatullah akan bekerja, apapun itu. Ia akan tumbuh dan pasti tumbuh. Tugas anda merawatnya dengan baik, jangan sampai benih yang sudah ditanam tidak disiram dan diberikan pupuk. Kalau demikian benih tersebut bisa mati sebelum tumbuh besar.

Anda sudah paham sekarang. Niat baik anda sebenarnya sudah tumbuh saat ini. Doa-doa anda sudah ada bentuk fisiknya dalam ruang dan waktu yang pas. Maka rawatlah doa anda dan jangan memaksakan diri untuk segera menjadi seperti doa anda karena semua sudah didesign dengan sempurna oleh Sang Pencipta.

Jadi waktu itu sebenarnya realtif bahkan ilusi yang tidak mungkin bisa kita hapus. Anda pasti sampai tujuan sepanjang merawat doa tersebut. Jangan sampai ia layu dan mati karena anda tidak menyiram dan memupuknya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar