5/07/2014

Big Bang dan Kebenaran Al Qur'an

“Dan apakah oarng-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ?” (QS Al Anbiya 30)


Ada beberapa teori mengenai penciptaan alam semesta semenjak hukum fisika Newton mulai mendapatkan tempat di masyarakat dunia. Persoalan mengenai bagaimana alam semesta yang tanpa cacat ini mula-mula terbentuk, ke mana tujuannya, dan bagaimana cara kerja hukum-hukum yang menjaga keteraturan dan keseimbangan, sejak dulu merupakan topik yang menarik.

Salah satu pendapat yang menuai kontroversi adalah pendapat kaum materialis yang berlaku selama beberapa abad hingga awal abad ke-20 dimana menyatakan bahwa alam semesta memiliki dimensi tak terbatas, tidak memiliki awal, dan akan tetap ada untuk selamanya. Pendapat ini sering disebut dengan "model alam semesta yang statis", alam semesta tidak ada pencipta tidak memiliki awal maupun akhir.

Menurut mereka alam semesta ini adalah kumpulan materi yang konstan, stabil, dan tidak berubah-ubah sehingga tidak memerlukan lagi Pencipta dan Pengatur dikarenakan alam itu sendiri bisa menjaga kelestariannya. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad ke-20 yang semakin maju kemudian menggeser dengan pasti pemikiran atau konsep model alam semesta yang statis. Saat ini, pada awal abad ke-21, melalui sejumlah besar percobaan, pengamatan, dan perhitungan, fisika modern telah mencapai sebuah kesimpulan bahwa alam semesta ternyata memiliki sebuah awal. Alam semesta tercipta dari ketiadaan dan dimulai oleh suatu ledakan yang sangat besar.

Dengan konsep baru yang sering dinamakan Big Bang ini memberikan kesimpulan yang nyata bahwa ternyata alam semesta tidaklah stabil atau konstan, tetapi senantiasa bergerak, berubah, dan meluas. Saat ini, fakta-fakta tersebut telah diakui oleh dunia ilmu pengetahuan.

Teori Big Bang merupakan teori saintifik teranyar mengenai permulaan alam semesta. George Lemaitre, seorang ahli astronomi dari Belgia pada tahun 1920-an menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat. Namun disebabkan sebuah ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta sampai saat ini. Menurut teori tersebut, alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun yang lalu. Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmik yang bertaburan ke seluruh arah di alam makrokosmos.

Kemudian pada sebuah  konferensi yang membahas Mukjizat Al Qur'an dengan ilmu pengetahuan di Saudi Arabia ayat diatas (QS Al Anbiya 30) disampaikan kepada Dr. Alfred Krohmer seorang geolog termasyhur dunia. Setalah memahami artinya dia berkata: “mustahil . Mustahil kalau hakekat-hakekat ini telah tercantum dalam kitab manapun sejak 14 abad yang lalu. Hakekat tersebut baru ditemukan dan diketahui beberapa tahun yang lalu. Dan untuk mengetahuinyapun harus dengan menggunakan cara-cara ilmiah dan riset yang rumit serta memakan waktu yang lama, khususnya tentang tata surya yang satu kesatuan ”

Artinya mustahil kalau Muhammad saw pada saat itu berbicara mengada-ada tentang alam semesta. Tidak mungkin beliau saw mengetahui hakikat ini kecuali atas informasi atau wahyu dari Tuhan Seluruh Alam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar