Pada pembahasan sebelumnya kita sudah berbicara mengenai sandaran hidup yang salah dan pada ujungnya akan membinasakan. Menyandarkan diri kepada selain Allah swt adalah sandaran yang lemah. Bukti-bukti masa lalu dan sejarah bisa kita baca, pelajari dan pahami dimana menuhankan selain Allah akan berakhir dengan sia-sia, tragis. Anda sudah membaca bagaimana kisah Namrudz, Firaun, Qurun, Abu Jahal dan lain sebagainya yang mengandalkan akal, kecerdasan, kekuasaan, harta dan lain sebagainya berakhir dengan tragis. Anda juga bisa melihat sejarah masa lalu seperti kisah Hittler, Musollini dan banyak yang lainnya. Mereka semua bisa dijadikan pelajaran bagi generasi sesudahnya.
Selain itu ada juga pelajaran yang bisa diambil dari akhlak nabi dan utusan Tuhan dimulai dari Adam as, Ibrahim as, Musa as, Isa as dan Nabi kita Muhammad saw. Jalan/ cara hidup mereka yang bisa kita teladani agar sampai kepada tujuan sejati. Ada juga kisah kehidupan sahabat nabi serta ummat mereka yang tetap lurus pada jalan Tuhan akan berakhir dengan kebahagiaan abadi. bahagia di dunia juga diakherat.
Itu semua adalah ibroh atau pelajaran yang bisa kita petik. Sehingga sudah tidak ada alasan lagi untuk melalui jalan kesesatan. Sudah tidak ada hujjah lagi untuk melakukan keburukan dan kejahatan. Namun semua pilihan ada ditangan anda. Jika pelajaran yang baik anda ambil maka baiklah akhirnya, namun jika kejahatan yang anda ambil maka kebinasaan adalah kepastian. Semua itu ada dalam sebuah hukum sebab akibat sebagai konsekuensi logis dari sebuah keadilan Tuhan.
Kebenaran sudah jelas. Kami sudah berusaha memberikan segala daya dan upaya, semua data dan fakta yang logis dan rasional bahwa kebenaran itu dari Tuhan, maka janganlah kita ragu. Tentukan pilihan anda sekarang, apakah mau menjadi tentara Tuhan atau tentara syetan, jangan ambil jalan tengah. Kalau mau menjadi hamba Tuhan maka lakukanlah dengan yakin dan sempurna. Masuklah dalam kepasrahan secara total, utuh dan keseluruhan. Kalau berkehendak menjadi teman hawa nafsu dan syetan silahkan lakukan secara total. Hal ini bertujuan supaya keyakinan kebenaran akan menjadi sempurna atau sebaliknya. Jadi jangan setengah-setengah. Itu nasehat kami pribadi yang mungkin sedikit berbeda dengan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar