5/08/2014

Sandaran Hidup Sejati Manusia

"Dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" tentu mereka akan menjawab: "Allah", Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba- hamba-Nya dan dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. Dan Sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" tentu mereka akan menjawab: "Allah", Katakanlah: "Segala puji bagi Allah", tetapi kebanyakan mereka tidak memahami(nya).” (QS Al-Ankabut 61-63)

Seperti yang sudah dikemukakan sebelumnya dimana tujuan hidup manusia secara default adalah menjadi pemakmur bumi dalam rangka mengabdi kepada Tuhan. Namun dalam prosesnya syetan dan hawa nafsu membelokkan tujuan sejati tersebut, yang menyebabkan manusia salah mengambil jalan. Pada akhirnya bukan kebahagiaan yang didapatkan namun kebinasaan.

Untuk membuktikan program default tersebut maka dalam ayat diatas diberikan sebuah pertanyaan mendasar. Siapakah yang menciptakan langit dan bumi beserta isi dan aturan-aturannya? Maka secara fitrah/ default kita akan menjawab, Tuhan lah Yang Menciptakan. Namun pada prakteknya ketika ada ujian kehidupan kita menyandarkan diri kepada selain_Nya sadar atau tidak sadar. Ketika kita akan melakukan perbuatan yang jahat maka secara default/ fitrah kita akan merasa cemas, was-was, takut dan lain sebagainya. Namun jika kejahatan sudah menjadi bagian dari kehidupan kita rasa was-was itu semakin lama semakin hilang. Ini dikarenakan syetan dan hawa nafsu sudah sukses mengendalikan jiwa kita.

Untuk mengembalikan program default pada diri manusia mau tidak mau kita harus refresh kembali diri kita dengan merenung, apakah benar tujuan hidup saya seperti ini. Apakah benar selalu mengikuti hawa nafsu dan bisikan syetan. Insya Allah kita akan teringat kembali tujuan hidup yang sudah diprogramkan dalam jiwa manusia pada awal penciptaannya. Setelah anda ingat kembali fitrah tersebut maka langkah berikutnya tanamkan ia dalam-dalam di nurani kita. Sehingga ketika tujuan tersebut hendak dibelokkan oleh syetan dan hawa nafsu, akan ada rem yang menghambatnya.

Jadikan Allah swt sebagai sandaran sejati. Karena Dia yang akan menunjukkan jalan, membimbing serta menolong kita untuk melewati setiap batu ujian kehidupan. Sehingga pada akhirnya tujuan sejati tersebut akan tercapai, yakni kemuliaan (kebahagiaan dan kesuksesan) baik didunia maupun diakherat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar