5/17/2014

Harta dan Dunia Adalah Tujuan Jangka Pendek

Kita lebih banyak menjadikan kemewahan dan gemerlapnya hidup di dunia sebagai satu-satunya tujuan hidup yang dikejar siang dan malam. Kita selalu saja dalam kesibukan yang tak pernah habis. Lelah yang terus menerus. Tekanan yang tiada pernah berkurang. Harapan yang selalu tak terpuaskan. Karena kita menjadikan dunia sebagai tujuan. Harta benda menjadi Tuhan. Inilah sebuah fakta yang mau tidak mau harus kita akui.

Ada sebuah pepatah jawa yang mengatakan "Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman" yang artinya, jangan terus-menerus terobsesi oleh keinginan meraih jabatan/ kekuasaan, kebendaan /materi dan memuaskan hawa nafsu semata. Sebuah pepatah yang bermakna dalam dimana keinginan berbalut hawa nafsu tersebut tidak akan pernah terpuaskan sekarang dan selamanya. Sudah mempunyai satu juta kemudian menginginkan sepuluh juta. Sudah mempunyai sepuluh juta ingin seratus juta dan seterusnya tanpa pernah merasa puas, tanpa pernah merasa bersyukur.

Sampai disini kita sudah membuat tujuan sejati maka tetap komitmen dengan tujuan tersebut. Semoga niat luhur tersebut selalu tertanam dalam jiwa dan raga dan takkan berubah selamanya. Ingat setan selalu mengintai diri dan keluarga, untuk kemudian berusaha sekuat tenaga merobah niat anda, dan menggelicirkannya kepada kesesatan. Semoga bala tentara syetan tidak akan mampu menggoyahkan “imanmu” setelah engkau berada dalam kemakmuran. Karena disitulah awal babak baru yang akan anda jalani lagi sebagai ujian yang baru pula, dan seterusnya sampai Tuhan berkata, “saatnya pulang”. Maka pulanglah dengan tetap memegang teguh prinsip hidup sejati, mencari ridho Ilahi Robbi. Pulanglah dengan senyuman tersungging dibibir, karena bahagia telah lulus dalam ujian hidup, menuju kepada kebahagiaan abadi di surga.

Sobat, ini penting. Karena harta dunia banyak membuat manusia tergelincir dari niat awalnya. Ia kemudian menjadikan harta dunia sebagai tujuan utama padahal ia akan musnah dan lenyap. Syetan dan bala tentaranya akan menumpang pada hawa nafsu untuk membelokkan tujuan suci tersebut. Padahal harta dunia bukanlah alat untuk memuaskan hawa nafsu belaka namun sarana menuju cinta dan kebahagiaan yang lebih tinggi. Kemakmuran itu adalah situasi yang tepat bagi anda untuk bisa berbagi dengan orang lainnya.

Ingatlah, bahwa Yang Maha Kaya telah mengabulkan doa dan membuat hidup anda makmur sejahtera dikarenakan supaya kita mau bersyukur. Kesuksesan yang kita raih supaya bisa digunakan untuk manfaat sesama dalam bingkai Ridho Ilahi.

1 komentar:

  1. Anonim6/26/2016

    Semoga saya akan selalu ingat pengingat ini.. mtrnuwun m adhin

    BalasHapus